Wali Kota Munafri, Motivasi Ribuan Wisudawan UNM
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berbagi kisah perjalanan politiknya di hadapan para wisudawan Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (21/8/2025).
Appi—sapaan akrabnya, tidak segan membuka luka lama tentang pahitnya kegagalan dalam karier maupun politik. Namun dari situ, ia belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan jembatan menuju kesuksesan.
Cerita itu membuat suasana wisuda berubah hening. Para wisudawan larut dalam kisah perjuangan seorang pemimpin yang menjadikan jurang kegagalan sebagai pijakan kokoh menuju puncak kesuksesan, kini menjadi Wali Kota Makassar 2025-2030.
Munafri Arifuddin, tampil bukan hanya sebagai seorang pemimpin kota, tetapi juga sebagai pribadi yang pernah jatuh, bangkit, dan berjuang menghadapi kerasnya kehidupan sarat makna dan pelajaran.
Ia membongkar kisah tentang jurang kegagalan yang pernah ia alami. Bukan hanya sekali, tetapi berulang kali ia harus menghadapi kenyataan pahit. Namun, dari setiap kegagalan itulah ia menemukan jalan menuju kesuksesan.
Baginya, kegagalan bukan akhir, melainkan ruang untuk belajar, memperbaiki diri, dan mengasah ketangguhan.
“Setiap orang punya ceritanya masing-masing. Saya pun pernah, bahkan berkali-kali. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita memilih untuk bangkit,” ucapnya.
Appi menegaskan bahwa kesuksesan tidak lahir secara instan. Butuh keberanian menghadapi kenyataan pahit, konsistensi dalam berjuang, serta keyakinan pada mimpi.
Perjalanan hidupnya menjadi bukti bahwa luka kegagalan dapat berubah menjadi pijakan menuju keberhasilan.
Dengan bahasa yang lugas dan apa adanya, ia mengurai lika-liku perjuangan yang penuh jatuh bangun sebelum akhirnya dipercaya masyarakat memimpin Kota Makassar.
“Mungkin saya ini satu-satunya orang di Indonesia yang ikut pemilihan wali kota sampai tiga kali dalam enam tahun,” kata Konsulat Kehormatan Kroasia Makassar itu.
“Kalau orang lain biasanya tiga kali dalam lima belas tahun, saya hanya enam tahun bertarung,” tambah ungkap Appi—sapaan akrabnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Munafri membagikan fragmen hidupnya yang penuh liku. Bukan kisah kemenangan instan, melainkan perjalanan panjang seorang pemimpin yang tiga kali mencicipi pahitnya kekalahan sebelum akhirnya meraih kepercayaan rakyat.
Ia tampil bukan hanya sebagai pemimpin kota, tetapi sebagai manusia yang pernah jatuh, terpuruk, lalu bangkit dengan tekad yang lebih kuat.
Appi tak menutupi bahwa jalan menuju kursi Wali Kota Makassar tidaklah mudah. Kekalahan demi kekalahan justru menjadi pelajaran berharga yang menempanya.
Ia mengingat kembali saat maju pertama kali di Pilkada Makassar tahun 2018, ketika harus menghadapi fenomena unik: melawan kotak kosong.
“Tahun 2018 itu pengalaman paling pahit. Saya dikalahkan kotak kosong. Bukan hanya soal kalah, tapi rasa malunya itu luar biasa,” tuturnya.
“Enam bulan saya tidak pernah masuk warkop, karena setiap masuk, saya merasa orang pasti bisik-bisik cerita soal saya. Itu masa yang paling berat,” lanjutanya.
Tak menyerah, Munafri kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020. Namun, pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak kampanye.
Pertemuan massa dibatasi hanya 50 orang, sehingga berbagai program yang ditawarkan belum mampu sepenuhnya tersosialisasi. Hasilnya, ia kembali harus menerima kekalahan.
“Setelah dua kali kalah, saya mencoba menganalisa apa penyebabnya. Lalu keluar aturan Pilkada serentak di 2024. Saya katakan ke istri saya, kalau kita kalah lagi, lebih baik kita cari jalan lain, mungkin jadi dubes saja, karena malu dari ujung kepala sampai kaki,” ucapnya setengah berkelakar.
Namun, dukungan keluarga menjadi penguat langkahnya. Sang istri memberi semangat untuk tetap berikhtiar. Dengan keyakinan penuh, Munafri kembali maju di Pilkada Makassar 2024, dan akhirnya berhasil meraih kemenangan meyakinkan.
“Alhamdulillah, di Pilkada 2024 kami bertarung dengan empat pasangan calon dan meraih 54 persen suara,” jwlasnya.
“Kemenangan itu bukan hanya kemenangan saya dan keluarga, tetapi kemenangan seluruh warga Kota Makassar yang percaya dan memberi amanah untuk saya memimpin,” jelas raja111 slot online
Munafri menegaskan, pengalaman jatuh bangun yang ia lalui menjadi pengingat bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru, kata dia, kegagalan adalah bagian penting dalam proses menuju keberhasilan.
“Yang penting adalah kita tidak berhenti berusaha. Karena setiap kegagalan selalu membawa pelajaran berharga, dan pada akhirnya Allah menunjukkan jalan terbaik,” tegasnya.